Knowledge Admirer Ilmu itu, kehidupan hati dari kebutaan, sinar penglihatan dai kezhaliman dan tenaga badan dari kelemahan,Sebagai pembeda antara manusia dan hewan. Maka manusia adalah manusia, dimana ia menjadi mulia karena ilmu. Dan bukanlah dari kekuatannya sendiri. (Imam Ghazali)

30.7.07

Tamparan yang Menghancurkan Kekolotan daya Pikir Umat akhir zaman...


Sungguh mengesankan nihh cerita.....khususnya bagi kita, para pemuda yang saya yakin masih punya segudang pertanyaan mengenai keberadaan Allah swt, Neraka, Surga, dan semua yang bersifat ghaib lainnya termasuklah keberadaan Setan Laknatullah dengan bermilyaran keturunan dan pengikutnya...

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri,kemudian ia pun memutuskan kembali ke tanah
air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari
seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang
tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar
tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang
dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka
memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari
saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat
dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang
menyakitkan untuk syaitan.

13.7.07

Jerit dan Tangisan Lapar dari Tanah Palestina ( Perbatasan Rafah)

Derita 1500 Palestina di Perbatasan Rafah


Hari Senin (26/07/04), memasuki hari ke sembilan secara terus-menerus pasukan penjajah Israel menutup gerbang perbatasan Rafah dengan Mesir. Mereka melarang lebih 2500 orang Palestina � mayoritas anak-anak, wanita dan orang tua (lansia) � dan menahan mereka di perbatasan. Keadaan orang-orang Palestina disebutkan oleh para pejabat Mesir sebagai "tragedi sejati".

Kantor berita Perancis, Senin (26/07), melancsir pernyataan seorang pejabat Mesir yang mengatakan, "Jumlah orang Palestina yang tertahan di gerbang perbatasan rafah � Mesir mencapai 2500 orang sejak Israel menutup gerbang. Mereka (orang-orang Palestina) berada dalam kondisi sangat mengenaskan, mereka hidup tanpa air dan tak mendapatkan pelayanan kebutuhan."

Menurut pejabat Mesir ini, yang oleh kantor berita Mesir tidak disebutkan namanya, di antara orang-orang Palestina yang tertahan di gerbang perbatasan adalah orang yang sudah lanjut usia, anak-anak dan wanita. Akibat dari ulah Israel ini, telah tersebar berbagai macam penyakit kulit, yang di antaranya dikarenakan mereka tidak bisa mandi selama gerbang ditutup.

Di antara korban tindak kejahatan Israel ini ada yang tidur di areal terbuka di bawah sengatan dingin udara padang pasir. Itu dikarenakan fasilitas-fasilitas milik gerbang (yang ada di sisi Mesir) telah dihancurkan karena ada aktivitas pembangunan dan renovasi pada gerbang. Kemudian sebagian ada yang tidur di tenda-tenda darurat yang dibuat oleh Bulan Sabit Merah Mesir di sisi tanah Mesir.

Salah seorang anggota senator (parlemen) Mesir yang mewakili wilayah utara Sinai dan juga wakil komisi urusan Arab di parlemen Mesir Kasyif Muhammad Kasyif menyebut mengenai kondisi kehidupan yang dialami orang-orang Palestina yang tertahan di gerbang perbatasan Rafah � Mesir sebaga "tragedi sejati".

Reuters mengatakan, kondisi yang dialami orang-orang Palestina benar-benar telah menjadi hal yang tidak tergambarkan. Anak-anak dan wanita mengenakan pakaian kumat dan dekil, dari tubuh mereka keluar bau menyengat tidak sedap. Para lelaki menjual bawaan mereka yang dibawa dari luar hanya sekadar untuk memberi makan keluarga mereka. Menyedihkan.

Ummu Salma, salah seorang korban di gerbang perbatasan ini menyebut bagian dari tragedi yang menimpanya dengan mengatakan, "Tak ada selembar kain atau apapun untuk alas dan tutup tidur. Kami terpaksa tidur di atas tanah dengan menggunakan atas yang kami pakai."

Korban lain Mahmud al Misri mengatakan, "Kami terpaksa menggunakan satu-satunya kamar kecil yang ada di gerbang perbatasan. Tidak ada tempat untuk mandi."

Untuk diketahui, gerbang perbatasan Rafah � Mesir adalah satu-satunya jalan darat yang bisa digunakan orang-orang Palestina untuk pergi maupun kembali dari luar negeri. Terutama setelah pihak penjajah zionis Israel menutup gerbang Beit Hanun (Erez) yang ada di utara Jalur Gaza, mereka melarang orang-orang Palestina menggunakan gerbang ini untuk pergi dan pulang dari luar. Dan terlebih lagi setelah penghancuran bandara internasional Gaza sejal awal meletusnya intifadhah al Aqsha pada September 2000 lalu.

Untuk diketahui, gerbang perbatasan Rafah � Mesir selama ini berada dalam kendali pasukan penjajah zionis Israel. Mereka dengan seenaknya menutup atau membuka gerbang kapan mereka mau

Labels:

7.7.07

Tahun 2000: Antara Perkhabaran Rasulullah SAW Dan Ramalan Nostradamus

Tahun 2000: Antara Perkhabaran Rasulullah SAW Dan Ramalan Nostradamus
Agama Islamawanbiru menulis "

Namrud telah memerintahkan supaya dibunuh anak-anak lelaki yang baru lahir. Namrud begitu yakin dengan nasihat para kahin (nujum) yang mentafsirkan mimpinya, bahawa kerajaannya akan jatuh oleh seorang bayi lelaki yang bakal lahir. Oleh kerana tidak tahu siapa di antara bayi -bayi yang lahir itu yang akan menjatuhkan kerajaannya, maka Namrud memerintahkan membunuh semua sekali, asal saja bayi itu lelaki. Kerana itu Nabi Ibrahim a.s diselamatkan oleh ibunya, baginda dilahirkan dan dibesarkan di dalam sebuah gua. Begitu juga yang berlaku kepada Nabi Musa a.s, ahli-ahli nujum Firaun pula meramalkan kejatuhan kerajaan Firaun adalah di tangan bayi lelaki yang bakal lahir.


Kalau Nabi Ibrahim disorok di dalam gua, Nabi Musa disorok di dalam istana Firaun. Malah sebelum itu pernah dimasukkan ke dalam sabak (tempat bakaran roti) serta dihanyutkan ke sungai, terapung-apung hingga tiba di istana Firaun. Dari sanalah diambil oleh Firaun sebagai anak angkat, sementara ibunya dipanggil untuk menyusui anak angkat Firaun. Begitulah kisah dua orang Rasul yang bertaraf Ulul Azmi, lebih lagi bagi Rasul yang menjadi penghulu segala Nabi dan Rasul, Rasulullah SAW. Sebelum baginda dilahirkan, kisah kelahiran baginda telah diceritakan lebih awal di dalam Kitab Taurat dan Injil. Di sana dikenali dengan nama Ahmad, bukan Muhammad sebagaimana setelah dilahirkan.

Kelahiran agung itu telah dihafal dan dijiwai oleh pendita Nasrani dan rahib Yahudi, hingga mereka mengenali sifat peribadi Rasulullah SAW itu lebih daripada anak mereka sendiri. Malah ada yang ternanti-nanti kelahiran tersebut di samping mengharap Nabi tersebut adalah dari kalangan mereka. Apabila berlaku kelahiran Rasulullah SAW, mereka segera mengenalinya melalui tanda-tanda yang telah tersebut di dalam Kitab Taurat danInjil. Apabila tiba seruan Islam dari Rasulullah SAW, merekalah yang menjadi penentang kerana iri hati dan hasad dengki, bukan kerana tidak tahu kebenaran. Hingga kini, Yahudi dan Nasrani tidak sudah-sudah memusuhi Islam. Mereka terus menerus mengkaji rahsia-rahsia kekuatan umat Islam dengan tujuan melumpuhkan ajaran Islam. Mereka berusaha agar umat Islam terlupa rahsia keagungan Islam yang telah dibina oleh Rasulullah SAW. Mereka lupakan umat Islam dari iman dan taqwa. Mereka menanamkan sikap cinta dunia yang membawa umat Islam menjadi lemah.

Firman Allah: "Sekali-kali tidak akan redha orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga engkau mengikut cara hidup mereka." (Al Baqarah: 120)

Ketika Sepanyol hendak ditakluki kembali oleh Kristian dari tangan umat Islam, berbagai strategi diatur dengan begitu rapi. Pemimpin mereka berpesan,
"Jika kamu lihat mata umat Islam cerah (tidak kuyu atau merah kerana kurang tidur-beribadah malam), waktu itu seranglah mereka. Selagi kamu lihat mereka sembahyang malam, kamu tidak akan dapat menumpaskan mereka."

Kini alaf baru telah tiba. Bagi umat Islam di akhir zaman khususnya di alaf ke 21 Masihi ini, sebenarnya ada janji Allah untuk kebangkitan dan kegemilangan semula Islam kali kedua. Perkara ini bagi sesetengah umat Islam dipandang remeh, kurang yakin bahkan ada yang menolak dan menentang. Termasuk di kalangan alim ulama yang terpengaruh dengan orentalis Barat. Keyakinan umat Islam terhadap hadis akhir zaman digugat dengan mewartakannya sebagai hadis dhaif atau palsu. Akhirnya umat Islam terus dibelenggu oleh kepompong ciptaan Yahudi dan Nasrani. Sedangkan di pihak mereka, Yahudi dan Nasrani, telah bersedia lebih awal dan bersiap siaga dengan kebangkitan yang dijanjikan itu. Ini kita dapat lihat, seorang peramal berbangsa Yahudi yang terkenal telah meramalkan kebangkitan Islam di tahun 2000 bermula dari sebelah Timur. Bagi saya, ini bukan semata-mata ramalan, tetapi adalah tafsiran atau hasil analisis hadis oleh pakar-pakar Yahudi. Mereka amat peka terhadap hadis-hadis yang menyebut secara khusus kebangkitan Islam. Kebangkitan Islam bererti kejatuhan dan kekalahan mereka. Segala kepalsuan dan kebatilan mereka akan terbongkar, dan segala kezaliman akan bertukar keadilan. Memang secara jelas disebut di dalam hadis tidak boleh mempercayai ramalan nujum. Tetapi apabila telah ada hadis mendahului ramalan itu, ia bukan nujum. Kadangkala dikatakan itu sebagai ramalan hanya untuk mengelirukan umat Islam. Mereka kata itu ramalan mereka sedangkan itu adalah maksud hadis yang mereka sembunyikan dari umat Islam selama ini. Sudahlah umat Islam ini diragukan dengan hadis, mereka tipu pula umat Islam dengan menamakan hadis sebagai ramalan (nujum) mereka.

Di antara yang disebut oleh Michael Nostradamus (1503-1566) seorang rakyat Perancis berketurunan Yahudi, tokoh peramal dari Barat yang terkenal, yang dikatakan banyak ramalannya yang tepat. Menurut ramalan beliau yang ditulis semula oleh V. J. Hewitt dan Peter Lorie dalam buku The End of the Millennium, Prophecies : 1992 to 2001, beliau meramalkan pada tahun 2000, disebutkan secara lebih khusus mengenai munculnya seorang pemimpin Islam yang bakal merubah dunia.

Menurut beliau:
1. Akan muncul A New World Religion.
2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.
3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.
4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.
5. Ketika muncul, dia memakai serban biru (The Blue Turban).
6. Dia merayakan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.

Di sini saya ingin menghuraikan berkenaan perkara-perkara yang disebut oleh Nostradamus berdasarkan hadis, sekaligus membuktikan terdapat "mala-fide" Yahudi dalam konspirasi mengelirukan umat Islam.

1. Akan muncul A New World Religion.

Kemunculan satu kuasa baru dunia berteraskan agama telah disebut secara nyata oleh Rasulullah SAW di dalam beberapa hadis. Di antaranya:

Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Allah akan membangkitkan bagi umat ini (Islam) pada awal setiap seratus tahun seorang mujaddid yang bakal membaharu (menghidupkan) urusan agamanya." (Riwayat Abu Daud, Al Hakim, Al Baihaqi, Al Iraqi, Ibnu Hajar Al Asqalani) Imam As Sayuti berkata: Para penghafal hadis sepakat mengatakan hadis ini sahih) Kita kini berada di awal kurun Hijrah ke-15, iaitu 1420 Hijrah.

Mengikut tafsiran ulama, yang dikatakan awal kurun itu ialah 1/4 yang pertama. Ertinya kita kini berada di awal kurun. Sebagaimana janji Allah melalui lidah Rasulullah SAW ini, pastilah akan lahir seorang pemimpin yang akan menghidupkan syiar serta perjuangan Islam di zaman ini. Berbetulan pula kini kita melangkah ke alaf ke-3 Masehi dan berada di awal tahun 2000. Dalam sebuah hadis yang lain, bersabda

Rasulullah SAW: "Telah berlaku zaman kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah zaman kekhalifahan (Khulafa'-ur-Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya pula. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan penzaliman (zaman pemerintahan diktator) dan kemudian berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah pula zaman kekhalifahan (zaman Al Mahdi dan Isa a.s) yang berjalan di atas cara hidup zaman kenabian. Kemudian baginda diam." (Riwayat Ahmad)

Secara umum apabila kita meneliti sejarah, zaman kenabian, zaman Khulafa'-ur-Rasyidin, zaman fitnah (pemerintah telah rosak sedang rakyat masih baik), zaman diktator (penjajahan Yahudi dan Nasrani) dan kini adalah giliran zaman seperti zaman kenabian itu berulang semula. Inilah yang dimaksudkan sebagai A New World Religion oleh Nostradamus.

2. Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The East.

Kebangkitan yang dimaksudkan itu akan dipimpin oleh seorang pemimpin dari Timur sebagai pencetusnya. Di dalam beberapa hadis disebutkan berkenaan pemimpin dari Timur itu:

1.Daripada Ibnu Umar, bahawa Rasulullah SAW sambil memegang tangan Sayidina Ali; baginda berkata: "Akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah bersama Pemuda Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang panji-panji Al Mahdi." (Hadis riwayat At Tabrani)

2. Dari Tsauban r.a dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji-Panji Hitam (kekuasaan) dari sebelah Timur, seolah-olah hati mereka (pendukung-pendukung) umpama kepingan-kepingan besi (jiwa berani). Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbai'ahlah kepada mereka sekalipun merangkak di atas salji. (Dikeluarkan oleh Al Hafiz Abu Naim)

3. Dia muncul dari negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut.

Negara Timur tempat perjuangan pemimpin tersebut terletak di pertemuan tiga buah laut. Siapa sahaja yang merasakan kedudukan mereka terancam akan membuat kajian dan menyusun strategi untuk menyelamatkan diri. Sementelahan pula Yahudi dan Nasrani yang telah tahu tentang kebangkitan Islam di akhir zaman. Memang Timur itu tidak ditentukan di manakah negaranya melalui hadis. Ini adalah kajian pihak musuh, akhirnya mereka berpendapat negara tersebut terletak dalam lingkungan tiga buah laut di sebelah Timur. Mereka mencari negeri yang ada sifat demikian dan di negeri-negeri berkenaan, mereka menjalankan 'kerja-kerja kotor' iaitu cuba memadamkan kalimah Ilahi dengan pelbagai cara. Dengan berbuat demikian, mereka berharap dapat menghalang kebangkitan Islam buat kali kedua dari kawasan yang telah disebutkan itu. Sebab itulah wilayah-wilayah di Indonesia sejak dahulu lagi menjadi sasaran utama mereka kerana mereka yakin dari sanalah akan bangkitnya "The Man from The East" itu.

Selain itu, mereka turut membina pangkalan (pusat operasi) di sebelah sini iaitu di Filipina dan Singapura. Filipina adalah pusat operasi bagi kaum Nasrani manakala Singapura pula adalah pusat operasi bagi Zionis Yahudi. Dari kedua-dua tempat itulah mereka memantau seluruh Asia Tenggara ini, terutamanya Indonesia kerana dipercayai oleh mereka Pemuda Bani Tamim itu berasal dan berkembang di Indonesia. Itulah bukti kukuh kepercayaan para pendeta Yahudi dan Nasrani terhadap kemunculan Pemuda Bani Tamim dan Imam Mahdi itu serta kawasan di mana mereka berdua akan dibangkitkan.

Namun, atas sebab-sebab permusuhan yang sangat kuat, setiap pergerakan mereka ini dibuat atas nama perniagaan, hubungan politik, ekonomi, pertahanan, ketenteraan dan sebagainya sehingga tidak kelihatan niat sebenar mereka ke atas umat Islam di kawasan ini. Di samping itu, mereka juga sangat kuat menyimpan niat sebenar mereka sehingga tidak pernah dapat diketahui oleh mana-mana umat Islam di kawasan ini sejak dahulu hingga ke hari ini. Perkara-perkara ini hanya dapat diketahui melalui pendedahan oleh para sarjana dan cendekiawan mereka sendiri melalui penerbitan-penerbitan mereka sendiri sahaja. Begitu bijaknya mereka beroperasi. Boleh jadi juga negara tersebut ialah Tanah Melayu yang telah menjadi Malaysia kini. Pada peringkaat awal, pihak musuh lebih beranggapan Indonesialah tempat yang dimaksudkan. maka mereka berjuang silih berganti menjajah Indonesia, menyebarkan ajaran Kristian dan cara hidup Yahudi di sana. Mereka terlupa dalam keghairahan itu, sebuah negara yang juga terletak di antara tiga laut, Laut China Selatan, Laut Sulu dan Lautan Hindi. Indonesia adalah kepulauan, oleh itu ia sudah tentu dikelilingi oleh laut, sedangkan Malaysia (khususnya semenanjung) hanya di lingkungi tiga penjuru. Di Utaranya tiada laut (tanah besar Thailand). Umat Islam tidak boleh memandang remeh tentang perkara ini. Kajian pihak musuh bukan kajian yang main-main kerana mereka berjuang antara hidup dan mati.

Jika dilihat di segi mercup suburnya Islam berbanding negara-negara Timur yang lain, Malaysialah yang terkehadapan. Walaupun masih amat banyak kelemahan, itulah yang paling kuat keIslamannya. Bukan diihat di sudut kuantiti penduduk tetapi di sudut kualiti penghayatan.

Di sudut bangsa pula, bangsa Melayu adalah bangsa yang belum pernah menguasai dunia berbanding bangsa-bangsa lain. Mungkin ini peluang untuk bangsa Melayu. Sudah tentu pula pemimpin yang dimaksudkan itu tidak hanya berjuang dalam lingkungan tempatan, kedaerahan atau kenegaraan semata-mata. Perjuangannya adalah perjuangan global yang menjadikan tanah airnya sebagai tapak globalisasi Islami. Mana tahu kalau-kalau pemimpin itu telah ada. Bahkan pasti ada jika merujuk kepada hadis, kita kini berada hampir di penghujung awal kurun. Mungkin beliau sedang berjuang tetapi tidak disedari oleh musuh-musuh, atau dianggap remeh oleh musuh. Begitulah apabila Allah mahu mengalahkan musuhNya.

4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan Barat.

Semua manusia di seluruh dunia akan terkejut besar dengan perlantikannya sebagai pemimpin manusia di Timur. Pernyataan ini disebutkan oleh Nostradamus dengan tegas dalam buku ramalannya. Ketika itu, kebanyakan urusan perniagaan akan terhenti atau lumpuh seketika sebelum pulih di negara-negara lain. Di negara tempat beliau zahir itu, ekonominya akan lumpuh terus dan hapus lalu beliau gantikan dengan sistem ekonomi Islam yang lebih adil dan sangat stabil. Sistem ekonomi Islam yang beliau lagang nanti akan turut menggemparkan seluruh ahli ekonomi dan tokoh perniagaan yang pakar-pakar di seluruh dunia. Sistem ekonomi Islam beliau menyebabkan sistem kapitalis, sosialis dan sebagainya itu akan hancur, lumpuh dan tidak bermaya. Akhirnya, sistem ekonomi Islam yang beliau lagang itu nantilah yang akan berkembang pesat dan meruntuhkan seluruh sistem ekonomi yang sedia ada di dunia. Perkara ini termasuk dalam sifat keadilan yang dibawa oleh pemimpin tersebut. Kedatangannya memenuhi dunia dengan keadilan sepertimana sebelum ini dipenuhi oleh kezaliman.

Dari Ibnu Mas'ud RA, katanya, "Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihatkan mereka, maka kedua-dua mata baginda SAW dilinangi air mata dan wajah baginda berubah. Aku pun bertanya, "Mengapakah kami melihat pada wajah Tuan sesuatu yang tidak kami sukai?" Baginda menjawab, "Kami Ahlul Bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran selepasku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari Timur yang membawa bersama-sama mereka Panji-panji Hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya, maka mereka pun berjuang dan beroleh kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka tidak menerima sehinggalah mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan seperti bumi ini dipenuhi dengan kedurjanaan sebelumnya. Sesiapa yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka, walaupun terpaksa merangkak di atas salji. Sesungguhnya dia adalah al-Mahdi." (Riwayat Ibnu Majah)

Keadilan yang ditegakkan itu secara menyeluruh meliputi setiap aspek samada politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.

Sabda Nabi SAW: "Akan keluar dari sulbi ini (Sayidina Ali KW) seorang pemuda yang akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu meyakini yang demikian itu, hendaklah kamu turut menyertai Pemuda Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan dialah pemegang panji-panji al-Mahdi." (Riwayat At-Tabrani)

5. Ketika muncul, dia memakai serban biru (The Blue Turban).

Oleh kerana pemimpin tersebut adalah seorang pejuang Islam yang amat cinta kepada Rasulullah SAW, pastilah segala sunnah Rasul itu diperjuangkannya. Tidak mungkin seorang pejuang Islam tidak berserban seperti Rasulullah SAW. Walaupun ketika ini, amalan sunnah seperti berserban itu telah dimomok-momokkan oleh orang. Disebutkan tentang warna serban, sebenarnya banyak hadis menyebut tentang serban pemimpin ini, samada secara khusus ataupun secara umum (merangkumi pengikut-pengikutnya). Khususnya di dalam kitab Jamiussoghir karangan Imam As Sayuti. Ketika kemunculannya hanya dia seorang yang memakai serban berwarna biru di dunia ini. Mungkin serban biru itu tidak selalu dipakainya, cuma sekali-sekala sahaja. Namun begitu, ini sudah cukup menjadi bukti bahawa hanya beliau seorang yang sanggup memakai serban biru. Ulama lain ketika itu, terutamanya ulama fiqh, sudah tidak sanggup lagi meletakkan serban di atas kepala sebagai pakaian harian, apatah lagi untuk memakai serban yang berwarna biru atau hijau. Berat pula pernyataan dari Nostradamus ini merujuk kepada pemakaian serban berwarna biru ketika zahirnya Pemuda Bani Tamim ini dengan mendapat kekuasaan di dunia sebelah Timur itu. Maknanya, serban warna biru itu dipakainya ketika beliau mula-mula mendapat kuasa di negeri sebelah Timur dan mula-mula diberikan baiah oleh sekalian manusia. Mungkin begitulah yang dimaksudkan serban biru oleh Nostradamus.

6. Dia merayakan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya.

Ini suatu yang tidak lazim bagi kebanyakan umat Islam ketika itu, di seluruh dunia termasuk oleh para ulamanya. Maksudnya di sini ialah, hari Khamis malam Jumaat. Malam yang lazimnya orang-orang Islam membaca Surah Yasin selepas sembahyang Maghrib di masjid, di surau atau di rumah. Beliau menjadikannya istimewa kerana pada malam Jumaat itulah beliau akan membanyakkan zikir, doa dan sebagainya seolah-olah orang yang menyambut malam raya. Mungkin maksudnya beliau menjadikan malam Jumaat itu sebagai masa untuk membaca selawat dan mengamalkan zikrullah sehingga jadilah malam Jumaat itu sebagai sangat istimewa bagi dirinya. Dan memang pun begitu keadaannya bagi para solihin dan wali-wali sejak zaman para sahabat lagi, hinggalah zaman salafus soleh dan diteruskan hingga kini, mereka menjadikan hari Khamis malam Jumaat sebagai suatu hari raya dan malam berpesta-pesta amal dan taqarrub kepada Allah. Pesta seperti ini hanya mampu dilakukan oleh para wali Allah dan orang-orang soleh sahaja. Mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, semangat baru dan azam baru untuk melipatgandakan amal ibadat kepada Allah. Itulah maksud sebenar yang dikatakan oleh tokoh peramal Barat yang terkenal, Nostradamus, dengan kenyataan bahawa, beliau menjadikan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya. Maksudnya di sini juga, umat Islam ketika itu sudah semakin jauh meninggalkan ajaran agamanya sendiri, sehinggakan hari Khamis malam Jumaat yang mulia itupun sudah dianggap tidak berbeza langsung daripada hari-hari dan malam-malam lainnya. Tahun yang disebut iaitu tahun Masehi 2000 telah tiba. Sebagai orang yang beriman dengan hadis sepatutnya kita peka dengan perkara ini. Di mana, di saat ini pihak musuh Islam lebih-lebih lagi peka, maklumlah mereka dijanjikan untuk menerima kekalahan. Sedangkan bagi umat Islam, telah dijanjikan kemenangan. Hanya yang perlu, penuhi jiwa dengan iman dan taqwa, serta berusahalah untuk mendapatkan pimpinan dari pemimpin yang dimaksudkan itu.

Sabda Nabi SAW, "Akan datang Panji-panji Hitam dari Timur, seolah-olah hati mereka adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa yang mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka, sekalipun terpaksa merangkak di atas salji." (Riwayat Al-Hafiz Abu Naim)

Jangan Biarkan Stempel Itu Dilelang

Jangan birkan Stempel itu Dilelang

March 4th, 2007 at 5:33 am (Sejarah Bangsa)

Sayang sekali jika asset berharga ini mesti dilihat di negara lain
karena Indonesia lebih memilih menjualnya dalam bantuk “karungan”…
Jadi ingat artefak Indonesia yang banyak diangkut oleh Belanda dan
artefak Irak yang djual oleh serdadu Amerika…

Vavai

Jangan Biarkan Stempel Itu Dilelang

/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0612/04/humaniora/3138046.htm/

/Bambang Budi Utomo/

Baru-baru ini ramai diberitakan, harta karun yang berhasil diangkat dari
runtuhan kapal asing di perairan Cirebon, Jawa Barat, akan dilelang oleh
perusahaan yang mengangkatnya. Benda-benda tersebut terdiri dari
keramik, kaca persia, arca perunggu, permata, hulu pedang dari emas, dan
benda berharga lainnya.

Nilai jualnya tidak tanggung-tanggung, Rp 400 miliar. “Harta yang
diangkat mencapai 250.000 keping. Kalau dijual lewat lembaga lelang,
harganya akan anjlok. Karena itu, kami menjual satu paket penemuan itu
dengan cara menghubungi negara-negara yang kargonya ada di kapal itu,”
ujar Adi Agung, Direktur PT Paradigma Putra Sejahtera, selaku perusahaan
pengangkat harta karun tersebut (Kompas, 17 November 2006).

Sejumlah negara, seperti China, Dubai, dan Singapura, sudah menyatakan
ketertarikannya. “Namun, penjualan final akan melibatkan Pemerintah
Indonesia,” kata Adi.

Bahkan, ada informasi bahwa negara-negara Timur Tengah, seperti Oman,
Yaman, dan Arab Saudi, juga berminat membelinya, tetapi dengan syarat
harus seluruh kapal dan isinya yang dilelang. Ini berarti Pemerintah
Indonesia tidak dapat memiliki barang yang seharusnya 10 persen dari
seluruh kargo setelah diseleksi. Apa niat yang tersirat di balik
persyaratan dari negara-negara Arab tersebut?

Pelayaran dan perdagangan

Tumbuh dan berkembangnya pelayaran dan perdagangan melalui laut antara
Teluk Persia dan Tiongkok sejak abad VII atau abad pertama Hijriah
disebabkan karena dorongan pertumbuhan dan perkembangan
imperium-imperium besar di ujung barat dan ujung timur Benua Asia.

Di ujung barat terdapat imperium Muslim di bawah Kekhalifahan Bani
Umayyah (660-749 Masehi), kemudian Bani Abbasiyah (750-870 Masehi). Di
ujung timur Asia terdapat Kekaisaran Tiongkok di bawah kekuasaan Dinasti
T’ang (618-907 Masehi).

Kedua imperium itulah yang mendorong majunya pelayaran dan perdagangan
Asia. Akan tetapi, jangan dilupakan peranan Sriwijaya sebagai sebuah
imperium yang menguasai Selat Melaka pada abad VII-XI. Imperium ini
merupakan kerajaan maritim yang menitikberatkan pada pengembangan
pelayaran dan perdagangan.

Nama Persia yang sekarang disebut Iran, menurut catatan harian Tionghoa,
adalah Po-sse atau Po-ssu, yang biasa diidentifikasikan atau dikaitkan
dengan kapal-kapal Persia. Persia juga sering dikaitkan dengan sebutan
Ta-shih atau Ta-shih K’uo, yang biasa diidentifikasikan dengan Arab.

Po-sse dapat juga dimaksudkan dengan orang-orang Persia, yaitu
orang-orang Zoroaster yang berbicara dalam bahasa Persi—orang-orang
Muslim asli Iran—yang dapat pula digolongkan pada orang-orang yang
disebut Ta-shih atau orang-orang Arab. Orang Zoroaster dikenal oleh
orang Arab sebagai orang Majus, yang kemudian merupakan mayoritas
penduduk Iran setelah pengislaman.

Kehadiran orang-orang Po-ssu bersama-sama dengan orang-orang Ta-shih di
bandar-bandar sepanjang tepian Selat Melaka, pantai barat Sumatera,
serta pantai timur dan barat Semenanjung Tanah Melayu sampai ke pesisir
Laut Tiongkok Selatan diketahui sejak abad VII atau abad pertama
Hijriah. Mereka dikenal sebagai pedagang dan pelaut ulung.

Sebuah catatan harian Tionghoa menceritakan perjalanan pendeta Buddha
I-tsing tahun 671 Masehi dengan menumpang kapal Po-sse dari Kanton ke
Fo-shih (Sriwijaya). Catatan harian itu mengindikasikan kehadiran
orang-orang Persia di bandar-bandar di pesisir Laut Tiongkok Selatan dan
Nusantara.

Kemudian, pada 717 Masehi, diberitakan pula tentang kapal-kapal India
yang berlayar dari Sri Lanka ke Sriwijaya dengan diiringi 35 kapal
Po-sse. Tetapi, pada tahun 720 Masehi kapal-kapal tersebut kembali lagi
ke Kanton karena kebanyakan dari kapal-kapal itu mengalami kerusakan.

Hubungan pelayaran dan perdagangan antara bangsa Arab, Persia, dan
Sriwijaya rupa-rupanya dibarengi dengan hubungan persahabatan di antara
kerajaan-kerajaan di kawasan yang berhubungan dagang. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan adanya beberapa surat dari Maharaja Sriwijaya yang
dikirimkan melalui utusan kepada Khalifah Umar ibn ’Abd al-Aziz (717-720
Masehi). Isi surat tersebut, antara lain, tentang pemberian hadiah
sebagai tanda persahabatan.

Bukti-bukti arkeologis yang mengindikasikan kehadiran pedagang Po-sse di
Nusantara adalah ditemukannya artefak dari gelas dan kaca berbentuk vas,
botol, jambangan, dan lain-lain di situs Barus (pantai barat Sumatera
Utara) dan situs-situs di pantai timur Jambi (Muara Jambi, Muara Sabak,
Lambur). Barang-barang tersebut merupakan komoditas penting yang
didatangkan dari Persia atau Timur Tengah dengan pelabuhan-pelabuhannya
antara lain Siraf, Musqat, Basra, Kufah, Wasit, Al-Ubulla, Kish, dan Oman.

Dari Nusantara, para pedagang tersebut membawa hasil bumi dan hasil
hutan. Hasil hutan yang sangat digemari pada masa itu adalah kemenyan
dan kapur barus.

*Stempel legitimasi*

Di antara kargo eks kapal asing yang tenggelam di perairan Cirebon, ada
sebuah benda berbentuk empat persegi panjang (4 x 9 cm) dari batu
(stonesoap).

Pada salah satu sisinya terdapat kalimat yang ditulis dalam aksara Arab
bergaya kufik: “al-mlku; lillah al-wahid; al-qahhar”, yang berarti
“semua kekuasaan itu milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa”. Kalau
diterjemahkan secara harfiah, kalimat itu mengandung asma’ul husna,
tepatnya merupakan sifat yang dimiliki mausuf (Allah) yang memiliki
kekuasaan.

Akan tetapi, kalau ditafsirkan dengan konteks kapal, yang tersirat dalam
kalimat tersebut mengandung makna bahwa si pembawa stempel mempunyai hak
untuk pergi (berdagang) ke mana saja. Tidak ada satu kekuasaan pun yang
berhak untuk melarangnya karena semua yang ada di alam semesta—termasuk
kerajaan—adalah milik Allah. Dengan demikian, stempel tersebut berguna
sebagai “alat” legitimasi untuk berlayar/berdagang ke mana saja.

Melihat gaya tulisan kufik yang dipakai, tampaknya masih kaku jika
dibandingkan dengan gaya tulisan kufik pada batu nisan Malik as-Saleh
(wafat 1297 Masehi) dari Samudra Pasai (Aceh). Bentuk tulisan ini diduga
berasal dari sekitar abad IX yang dikembangkan di daerah Kufah pada masa
pemerintahan kekhalifahan Bani Abbasiyah (750-870 Masehi).

Kalau ditelaah dari stempel yang beraksara Arab tersebut, kapal asing
yang tenggelam bersama kargonya di perairan Cirebon diduga kapal yang
berasal dari pelabuhan Kufah atau Basra, yang sekarang termasuk wilayah
Irak. Ini berarti bahwa kapal bersama kargonya berasal dari sekitar abad
IX, lebih tua dari perkiraan juru taksir yang menyatakan dari abad X.

Tampaknya sederhana, yaitu berupa sebuah stempel dan bukan termasuk
barang seni, tetapi dari sisi ilmu pengetahuan merupakan barang yang
sangat berharga.

Hingga kini belum diketahui secara tepat kapan Islam masuk ke Nusantara.
Berdasarkan batu nisan Malik as-Saleh, dipercaya Islam masuk Nusantara
pada sekitar abad XIII. Namun, jauh sebelum itu, para pedagang Muslim
sudah berdagang dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Stempel yang
ditemukan di antara kargo eks kapal asing yang tenggelam di perairan
Cirebon merupakan salah satu buktinya.

Artefak ini menjadi tidak ternilai harganya apabila diperlakukan sebagai
benda cagar budaya yang mempunyai nilai kesejarahan, khususnya sejarah
perkembangan agama Islam di Nusantara.

Selama ini untuk menjawab pertanyaan masuknya Islam ke Nusantara hanya
berdasarkan analogi. Maka, dengan ditemukannya stempel merupakan bukti
artefak tentang keberadaan Islam di Nusantara.

Stempel legitimasi tersebut jelas merupakan data arkeologi dan sejarah.
Hingga saat ini artefak tersebut baru satu-satunya yang ditemukan di
Indonesia.

Jadi, tidak sepatutnya stempel tersebut termasuk barang berharga yang
ikut dilelang. Boleh jadi calon pembeli menginginkan seluruh kargo,
termasuk juga stempel, untuk tujuan kebanggaan nasional mereka.

6.7.07

Blogger Indonesia

Fakta Kebenaran Mu'jizat Nabiyullah Musa a.s

Israel Telah Menyiapkan Kuburan Mereka Sendiri Print E-mail

Eksistensi Negara Israel selama ini menjadi duri bagi umat muslim. Tindakan kriminal telah dimulai tahun 1948 dari sebuah perjanjian (Deklarasi Balfour) dengan pihak Inggris tahun 1917, saat itu populasi Yahudi Arab masih sedikit, mereka hidup bersama-sama dengan umat muslim di Palestina di bawah satu kepemimpinan. Sebetulnya tujuan dari pendudukan Palestina adalah untuk melancarkan migrasi Yahudi Eropa ke Palestina yang tetap berlangsung hingga saat ini yang kemudian berlanjut dengan kampanye teror melawan umat muslim, tidak ada keraguan dalam benak orang-orang muslim bahwa tidak akan pernah ada perdamaian di Palestina hingga Negara Israel dihapuskan dan tanah-tanah milik kaum muslimin dikembalikan.

Pemerintah Israel pada awalnya secara konsisten melakukan kampanye-kampanye permusuhan melawan umat muslim di Palestina. Mereka mengusir ratusan dari ribuan umat muslim, mereka melanjutkannya dengan membunuh ribuan orang laki-laki, wanita dan anak-anak, mereka membuldozer (meratakan dan menghancurkan) rumah-rumah muslim dan megurangi jumlah masjid-masjid dengan meruntuhkannya, mereka menghancurkan makanan dan hasil panen yang digunakan umat muslim untuk makan, mereka mengotori makanan dan air yang tanpa diketahui tiba-tiba beracun, mereka merendahkan dan menghina umat muslim setiap harinya. Semua itu terus mereka lakukan untuk memperbanyak jumlah orang-orang Yahudi mulai tahun 1948 hingga hari ini. Ariel Sharon dikenal sebagai pembunuh anak-anak. Dia juga dikenal sebagai “ Butcher” (pembunuh) dari Sabra dan Shatila, yang dilakukan dalam invasi ke Lebanon pada tahun 1982 dia telah membunuh lebih dari 20.000 wanita dan anak-anak yang tak berdosa dalam proses invasi tersebut. Belum lagi kita temukan bahwa Israel dianggap sebagai tokoh dalam demokrasi di Timur Tengah, yang semuanya itu dibacking (didukung) oleh dunia barat. Orang-orang kafir tampaknya mengasumsikan bahwa dengan melabeli Israel sebagai tokoh demokrasi maka bisa melakukan justifikasi atau pembenaran terhadap kekejaman yang telah dia lakukan dan dengan cara demikian mereka akan dibebaskan dari penyalahan dan pembalasan dendam.

Fakta yang ada menunjukkan bahwa Inggris dan AS begitu berhasrat untuk melakukan kontribusi terhadap pembunuhan massal yang dilakukan oleh Israel, ini terbukti dari peran mereka yang secara regular membantu Israel yang menunjukkan kebenaran niatan mereka terhadap kaum muslimin yang sesungguhnya. Janganlah terkejut jika pemerintahan mereka dan kekuatan tentara mereka ditargetkan melakukan pembalasan dendam dalam perang melawan Islam. AS sendiri menyumbangkan 3 milyar dollar AS untuk tujuan itu kepada Israel setiap tahunnya, 60 % dari sumbangan itu digunakan untuk menambah kemampuan militer Israel, untuk alasan apa ini dilakukan kalau bukan untuk membunuh umat muslim ? Seharusnya kita juga mencatat bahwa seharusnya rezim Barat bersama dengan PBB layak untuk memberikan sanksi atau tekanan terhadap Yahudi di Palestina, akan tetapi apa yang terjadi mereka tidak melakukan usaha keras untuk membantu umat muslim, bahkan mereka malah bersekutu satu sama lain.

Israel bersama dengan rekan-rekan mereka (AS dan Inggris) melaksanakan perang salib melawan Islam dan kaum Muslimin. Perang ini sepertinya dilakukan oleh orang-orang yang telah digaji oleh para leluhurnya untuk meneruskan cita-cita mereka dalam mentarget orang-orang muslim yang bekerja untuk kejayaan Islam. Mereka dengan sengaja mentarget para pemimpin dan para ulama umat muslim dalam rangka untuk melumpuhkan gerakan-gerakan Islam sampai ke akar-akarnya. Kami menemukan bahwa ulama seperti Syeikh Hamoud ‘Uqla dan Syeikh Yusuf ‘Al-Uyayri dibunuh oleh rezim saudi atas permintaan AS, bersamaan dengan pembunuhan Syeikh Ahmad Yasin dan percobaan pembunuhan terhadap Syekh Osama Bin Laden dan Syekh Ayman az-Zaawahiri, mereka adalah contoh bagaimana mereka bekerja untuk mengeleminasi pemimpin dari umat muslim. Akan tetapi harus diingat jangan buat kesalahan, Dien tidak akan berhenti karena Dien ini akan terus diemban oleh golongan minoritas, kasus pembunuhan terhadap umat tersebut justru akan mengobarkan Jihad, umat muslim akan terus berjuang melawan semua bentuk penjajahan dan akan terus bekerja tanpa henti sampai dapat dipastikan Islam akan dominan (berkuasa).

Sudah sangat jelas bahwa pemimpin-pemimpin umat muslim di dunia saat ini gagal menerapkan syari’ah Islam, tidak hanya itu tapi justru meniatkan untuk meliberalkan Palestina atau menjajah lahan atau tanah-tanah milik kaum muslimin, bahkan mereka juga berkenan untuk menumpahkan darah umat dan menodai tangannya sebagai pemimpin sepanjang mereka tetap bisa memegang jabatan sebagai penguasa. PLO yang eksis tidaklah ada gunanya karena pemimpin-pemimpinnya menjadi boneka yang dirancang oleh AS untuk mengharmonisasi perdamaian dengan Israel melalui pelanggaran demi pelanggaran terhadap populasi orang-orang Palestina. Dalam realitanya problem Palestina bukan hanya problem Palestina, akan tetapi itu adalah problem Islam. Problem Islam yang membutuhkan solusi dari Islam dan satu-satunya solusi Islam terhadap penjajahan tanah muslim adalah jihad.

Allah SWT telah memperjelas persoalan ini dalam Al-Quran:

“Barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu“ (QS. Al-Baqaarah, 2: 194) dan

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah, 2: 190)

dan

“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negeri mu dan membantu (orang lain) untuk mengusir mu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah, 60: 9)”

Wajib atas semua muslim di seluruh dunia untuk merespon seruan jihad di Palestina dan membantu secara lisan, fisik, finansial atau militer, sebagaimana Allah SWT berfirman:

“Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan.” (QS. Al-Anfaal, 8: 72).

“Dan belanjakanlah (harta benda mu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan diri mu sendiri kedalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah, 2: 195).

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekkah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (QS. An-Nisa’, 4: 75).

Dengan ini kami menolak intervensi dari PBB atau organisasi dunia lainnya yang mengupayakan tegaknya perdamaian di Palestina, kami menolak proposal yang dibuat oleh pemerintah Israel atau PLO sebagai organisasi Islam paslu itu dan kami mendeklarasikan dari aspek hukum Islam untuk melanjutkan peperangan memerangi para penjajah setiap inci tanah muslim kembali dan kehormata ummat muslim pulih. Perjanjian Oslo, memorandum Wye River dan kunjungan Collin Powel atau kroni-kroni lainnya dari George Bush tidak signifikan apapun karena kami anggap tidak ada negosiasi dengan orang yang merampas tanah-tanah milik ummat muslim.

Wahai kaum Muslimin! Inilah waktu bagi kita untuk menyadari bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan keadaan ini adalah menghentikan penguasa-penguasa murtad dari tanah-tanah kita yang menciptakan halangan untuk pergerakkan kita, menggantikan sistem yang eksis di pemerintahan dengan hukum dan perundang-undangan yang syari’ah, sehingga ketundukan itu hanya pada Allah SWT. semata. Ide untuk menerima seorang Yahudi di tanah muslim, atau menerima kedatangan delegasi mereka, adalah sebuah bentuk penyimpangan dari Islam dan sebuah pengakuan yang salah.

Wahai kaum muslimin! Tanah Palestina menjadi hak penuh ummat Muhammad SAW. Dan kami akan melanjutkan perjuangan melawan Penjajah Yahudi hingga semua wilayah Palestina terbebaskan. Membantu dan mendukung Mujahidin yang ikhlas yang telah mengorbankan hidup mereka untuk sebab ini dan aktif berjuang menyingkirkan rezim yang tidak sah di dunia muslim yang telah berdiri sebagai penghalang bagi kita untuk mencapai tujuan ini. Tujuan kita bukan untuk mengakui negara Palestina; akan tetapi sebuah negara Islam yaitu Al-Khilafah. Kami bersumpah tidak akan berhenti selama Israel terus melanjutkan penjajahannya atas tanah-tanah kami, kami akan terus melawan mereka dengan semua kemampuan dari ummat ini untuk memberikan jaminan bahwa Israel dapat tersingkirkan menjadi sebuah realita. Demi Allah SWT., Israel akan membayar setiap tetesan air mata dari ummat muslim yang telah tertumpahkan dan setiap tetas darah yang keluar dari tubuh ummat muslim.

Allahu Akbar!

Labels:

Mungkinkan Asumsi Bahwa Suku Minang Merupakan Keturunan Alexander Agung itu Benar ?

Judul: Negara Kelima
Pengarang: ES Ito
Penerbit: Serambi (Jakarta)
Tebal: 517 halaman
Cetakan: Ke-1 (Oktober 2005)
Genre: Mystery/adventure/thriller
My Grade: C+
Mungkin Anda nggak percaya, tapi judul asli novel ini emang Negara Kelima, bukan Fifth State. Agak di luar kelaziman genre thriller, yang satu ini asli buatan Indonesia, bukan Amerika. Pengarangnya adalah seorang pemuda (atau pemudi?) kelahiran tahun 1981 yang berayah seorang petani dan beribu pedagang.
Dan mirip novel-novel thriller Amerika yang selalu mengurusi hal-hal spektakuler nan luar biasa, Negara Kelima juga menghadirkan persoalan yang hipersupermegagigantis menggetarkan, yaitu kisah masa lalu negara kita dikaitkan dengan benua hilang Atlantis!
Awalnya adalah pembunuhan berantai terhadap tiga orang gadis remaja yang diduga dilakukan oleh sebuah kelompok revolusioner radikal bernama KePaRad (akronim dari Kelompok Patriotik Radikal). Mereka menjadi tersangka karena di mayat ketiga korban ditemukan tanda goresan yang berbentuk piramid, simbol khas mereka.
Setelah melalui serangkaian tarik ulur mengenai siapa yang berhak menangani kasus itu antara Satuan Reserse Umum dengan Detasemen Khusus Antiteror Polda Metro, yang jadi buronan justru Inspektur Dua Timur Mangkuto. Dia adalah perwira seksi data dan informasi pada Detsus Antiteror yang berselisih paham dengan komandannya, Kombespol Riantono.
Timur lalu terpaksa melarikan diri setelah sahabatnya, Iptu Rudi Djatmiko, turut terbunuh pula. Dalam pelariannya, ia kemudian bertemu dengan Eva Rahmasari Duani, seorang sejarahwan cantik yang mendalami sejarah Atlantis. Bersama Eva, Timur lalu menyingkap teka-teki negara kelima versi KePaRad dan sekaligus menemukan satu demi satu puzzle sejarah yang menghubungkan Atlantis dan Indonesia berdasar buku Timaeus and Critius karangan Plato.
Pada akhirnya, mereka harus berpacu dengan waktu untuk menemukan siapa pembunuh sesungguhnya ketiga gadis itu. Keduanya juga harus menghentikan rencana KePaRad untuk melakukan revolusi dan mendirikan negara baru untuk menggantikan RI yang mereka anggap telah busuk.
Pujian khusus harus diberikan pada Ito untuk tema besar yang disuguhkannya. Dari segala segi, Negara Kelima adalah prestasi monumental di tengah sejarah novel (baik sastra avant garde maupun literatur pop) Indonesia yang tak pernah bosan menghadirkan tema cintaaaaaaaaaa terus-terusan sejak era Marah Roesli hingga Djenar Maesa Ayu.
Menemukan bahwa Atlantis yang hilang tak lain adalah bentuk purba Nusantara kuno pada akhir era zaman es adalah sesuatu yang menghebohkan buat kita bangsa Indonesia yang “hobi” merasa rendah diri ini. Dan terlebih lagi, penemuan-penemuan terkini di bidang arkeologi, sejarah, dan geologi memang mulai mendukung teori itu, yakni bahwa benua Atlantis adalah yang kini menjadi kepulauan Indonesia.
Terlebih kita juga lantas disuguhi paparan fakta yang menyebut hubungan antara Plato, Aristoteles, Alexander Agung, putri Hindustan, dan asal-usul masyarakat Minangkabau. Ito juga dengan berani, bersandar pada aneka macam bentuk hukum adat Minang, memaparkan bahwa hukum tradisi Sumatera Barat itu merupakan “fotokopi” asas welfare state yang telah membuat Atlantis menjadi suatu peradaban maju sebelum akhirnya hancur oleh letusan Gunung Krakatau purba!
Sayang semua itu jadi kehilangan makna karena Ito belum memiliki skill bercerita dan memainkan kata, kalimat, serta plot yang setinggi Dan Brown atau Tom Clancy. Bahkan dibanding para pengarang pemula “genre” chicklit atau metropop pun ia masih sedikit tertinggal.
Akibatnya, semua fakta spektakuler itu pun lewat satu demi satu tanpa menimbulkan ledakan sedikitpun. Padahal semua yang ia tuang adalah hal-hal yang amat baru bagi kita sekalian rakyat negeri cinta-cintaan ini. Skill-nya bercerita yang masih belum solid membuat kita heran sendiri karena nggak terkejut saat membaca bagian tempat Ito mengungkap bahwa masyarakat Minang sebenarnya adalah (SPOILER ALERT!!) keturunan langsung dari Alexander Agung yang melakukan serangkaian penaklukan untuk menuju Atlantis!
Ia juga terjebak dalam semangat The Da Vinci Code soal pemecahan teka-teki namun dengan sasaran yang salah. Timur Mangkuto dan Eva Duani membongkar satu demi satu teka-teki milik KePaRad, yang ternyata hanya menyembunyikan nama-nama lima negara versi KePaRad, yaitu Atlantis, Sriwijaya, Majapahit, PDRI 1948, dan negara Atlantis baru yang akan mereka dirikan.
Informasi itu sama sekali nggak penting karena nggak sedikitpun membantu polisi dalam memburu dan menaklukkan KePaRad. Dilain pihak ada tiga hal lain yang lebih krusial dan seharusnya dilindungi dengan aneka macam teka-teki agar tidak bocor ke pihak luar, terutama polisi dan pemerintah RI yang akan direvolusi, yaitu apa itu dan di mana itu Pilar Orichalcum; apa itu dan di mana itu lempeng emas Tataghata; serta kapan, di mana, dan dengan cara apa KePaRad akan mendeklarasikan negara mereka.
Dan menggunakan nama KePaRad (dengan P dan R besar di tengah kalimat sebagaimana gaya bentukan kalimat slank ala Amrik) sungguh amat mengundang tanda tanya. Kelompok-kelompok separatis-revolusioner-radikal di berbagai negara cenderung menggunakan singkatan, dan bukan akronim, agar lebih mudah diingat, contohnya IRA, LTTE, MNLF, GAM, OPM, ETA, NII, DI/TII, atau RUF.
Selain itu KePaRad lebih cocok dipakai sebagai nama grup rap atau hip hop ketimbang kelompok revolusioner (yakin deh, pasti grup rap dengan nama ini akan sukses!). Sejak awal, penggunaan nama ini sudah membuat kita susah untuk menganggap mereka bener-bener serius, seserius Opus Dei, Knights Templar, atau Priory of Sion dari TDVC.
Negara Kelima juga mengganjal di kerongkongan karena Ito meniru tradisi cerita silat dalam hal menyebut nama lengkap semua karakter sepanjang cerita. Dari awal hingga akhir, nama-nama Profesor Budi Sasmito, Profesor Duani Abdullah, Timur Mangkuto, Eva Duani, Ilham Tegas, atau Dino Tjakra ditulis secara komplet-lengkap di semua paragraf di tiap halaman.
Akibatnya, pembaca juga susah untuk diajak percaya bahwa mereka adalah tokoh-tokoh yang bener-bener hidup dan berasal dari keseharian kita sebagaimana Zona (dari Zona @ Tsunami), Nugi (dari Hidup Love is Blind!), Nadya (dari soulmate.com), atau Tata (dari Test Pack). Untung nggak ada karakter yang bernama Profesor Doktor Suriaatmajaprawira Nataatmakusumahamidjaja. Ito bisa capek sendiri nulisnya!
Namun di luar semua itu, ES Ito dan penerbit Serambi tetap harus mendapatkan standing ovation tersendiri untuk Negara Kelima. Buku ini mendobrak kebekuan kreativitas semua lini seniman negeri kita yang sudah telanjur memuja dan mendewakan cinta-cintaan sebagai satu-satunya tema yang paling “berhak” untuk dituang dalam kesenian.
Negara Kelima (dan juga 5cm-nya Donny Dhirgantoro) membuatku merasa bangga menjadi orang Indonesia, tidak seperti salah satu serial karangan “sastrawan wangi” kita yang malah lebih sibuk membanding-bandingkan semua kekurangan Indonesia dengan semua kelebihan bangsa Amerika Serikat tersayang hanya karena pengarangnya pernah lama kuliah di Yu-Es!
Kalau aku jadi Shanker atau Punjabi, cerita seperti Negara Kelima lah yang akan langsung aku beli hak ciptanya untuk kubesut ke layar lebar, bukan cerita pocong, bangku kosong berhantu, atau remaja stress yang hobi nyandera orang. Tapi tentu saja aku harus maklum karena Shanker atau Punjabi kan sama sekali bukan orang Indonesia…

Labels: