21.8.07

Jangan Jadi Munafiqun..



 Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an:

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS An Nisaa’, 4: 145)

Orang munafik adalah orang yang paling jahat dari semua orang dan layak untuk mendapatkan hukuman di hari kiamat. Ini karena mereka berperilaku sebagai Muslim, tetapi mereka adalah musuh yang paling jahat dari semua musuh karena mereka menyembunyikan kekufuran dan syirik. Pentingnya mempelajari kemunafikan adalah sebagaimana pentingnya mempelajari Tauhid karena keduanya saling berkaitan. Jika kita tidak mempelajari kufur, syirik dan nifaq, tidak dapat disangkal lagi, kita bisa jatuh ke dalamnya, dan selanjutnya menjadi Kafir. Jika seseorang tidak mengetahui karekteristik dari Musyirikin, dia akan menjadi Musyrik. Dan sama halnya jika kita tidak mempelajari kareteristik munafik kita akan menjadi munafik.






 Kebohongan didefinisikan sebagai suatu perbuatan memalsukan informasi untuk menipu orang atau memberikan penekanan yang salah kepada yang lain dan merupakan perbuatan yang jauh dari kebenaran. Secara umum bohong dikenal sebagai perbuatan yang salah baik secara moral maupun secara agama. Secara luas dapat dipahami bahwa seseorang yang berbohong adalah seseorang yang tidak dapat dipercaya dan kebohongan yang tersebar luas dapat menciptakan kecurigaan, kekacauan dan kerusakan di antara umat (masyarakat). Bukan suatu yang aneh lagi ketika mempelajari kehidupan masyarakat Barat yang penuh kebohongan, para pembohong tersebar dimana-mana dan itu sudah menjadi jalan hidup mereka.

Anak-anak masyarakat Barat dididik dengan kebohongan sebagai bagian dari materi didikan mereka. Secara terus-menerus anak-anak itu hidup bersama mereka, diasuh mereka dengan ide-ide yang salah. Anak-anak mulai dari usia dini dipengaruhi oleh kebohongan-kebohongan dan inilah yang akan memainkan peranan kelak. Anak-anak diajari dengan cerita-cerita bohong/ dan monster-monster, mereka membaca kisah-kisah khayal dari buku-buku yang tidak berguna yang dibangun atas dasar kebohongan dan muslihat yang seharusnya dibuang dan dijauhkan dari pikiran generasi muda. Mereka kemudian mulai percaya pada cerita-cerita tentang Drakula dan Frankenstein yang tidak ada hubungannya dengan realita kehidupan. Anak-anak diberikan idealisme untuk menjadi model-model yang dapat dilihat dan dipertontonkan. Sebuah kepribadian uang dibentuk oleh Hollywood atau artis dan budaya olahraga, meniru mereka dan mencurahkan waktu berusaha mempelajari segala hal tentang mereka.


Lawan Rezim Murtad Pervez Musyarraf


 Allah SWT berfirman dalam Qur’an:

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalanghalangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (QS Al Baqarah, 2: 114)

Pervez Musyarraf sekali lagi membuka identitasnya sebagai musuh Allah dengan membunuh saudara-saudara Muslim di Lal Masjid (Masjid Merah) karena mempunyai ketabahan untuk meninggikan suara dalam mendukung Syari’ah dan karena mereka secara fisik mencegah kemungkaran di tengah masyarakat Pakistan, sebuah pekerjaan Musyarraf yang gagal dilaksanakan.