17.8.07

Mengingat Mati......







Ketika beberapa waku lalu ada kejadian tentang seorang penulis blog atau biasa disebut dengan nama blogger, yang menulis tentang mimpi buruknya tentang kematian dan kemudian beberapa jam setelah itu dia benar-benar mati, kebanyakan orang telah dibikinnya terhenyak, sedramastis itukah nasib orang tersebut? Baru saja selesai menulis tentang mimpi, tiba-tiba mimpi buruknya menjadi kenyataan. Apalagi gadis penulisnya itu baru berumur sekitar 20 an tahun. Kalau kita yang membaca blog itu mungkin akan merasakan kengerian mimpinya apalagi setelah tahu bahwa mimpi itu benar-benar menjadi kenyataan. Berita itu sedemikian hebohnya beredar di kalangan blogger bahkan sempat nangkring di halaman depan situs berita detik.com selama beberapa hari yang kemudian menjadi berita menarik karena ada kontroversi tentang sosok penulis blog tersebut, apakah benar-benar ada atau hanya tokoh rekaan semata.

Terlepas dari nyata atau tidaknya tokoh penulis blog mimpi kematian itu, satu hal yang musti kita ambil sebagai pelajaran berharga adalah, bahwa kematian itu benar-benaar ada dan nyata, dia akan menjemput setiap makhluk hidup di muka bumi ini tanpa pandang bulu , tak bisa di tawar dan tanpa ditunda- tunda waktunya, yang tua yang muda, yang kaya yang miskin, yang cantik yang jelek, semuanya pasti akan mati. Jika memang sudah waktunya, tak peduli apakah sedang makan, duduk atau sedang dalam perjalanan jika malaikat maut sudah menjemput, manusia takkan bisa menolak kuasanya.

Ngeriii….. itu kata yang muncul untuk mengekpresikan rasa ketakutan kita akan kematian, karena kita tidak tahu bagaimana jalan cerita kita selanjutnya di alam berikutnya, alam kubur dan alam Akhirat. Apakah kita termasuk orang-orang beruntung yang diijinkan oleh Nya mencicipi syurga sebagai tempat kita ataukah kita hanya layak menikmati ganasnya api neraka ? (Naudzubillahi mindzalik ).

Kematian, bagaikan tamu tak diundang, meski tak pasti kapan terjadi, namun dia pasti akan datang, Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menerima “tamu tak diundang “ ? Mumpung kita masih diberi kesempatan, mumpung kita masih sehat, sebelum semuanya jadi terlambat, sebelum maut ada dikerongkongan, aku menghimbau terutama pada diriku sendiri untuk menyiapkan bekal yang akan kita bawa kealam selanjutnya. Apakah bekal itu? Yang paling utama adalah Shalat.

Shalat, adalah amalan yang menjadi kunci bagi setiap muslim, maka dikatakan dengan ungkapan “Shalat adalah tiang agama”, apakah segala amal dan perilakunya akan diterima oleh Allah SWT atau tidak semua bergantung dari Shalat kita, jika Shalat kita bagus, insya Allah segala amalan yang kita lakukan akan diterima-Nya, begitu juga sebaliknya, sebaik apapun amalan ibadah kita di dunia, namun jika Shalat kita tidak bagus maka amalan itu hanya akan menjadi sia-sia, kita hanya akan mendapatkan rasa capek di dunia, namun amalan kita tidak akan diterima.

Amalan-amalan lainnya adalah, zakat, puasa, infak shodaqoh akan menjadi penolong kita atas siksaan alam kubur. Alam kubur, adalah alam yang menghubungkan kita antara alam dunia dengan alam akherat, jika kita mati, maka kemudian fase kehidupan kita selanjutnya adalah alam kubur, sebelum ke alam akherat nanti. Siksa kubur itu nyata. Pernahkakh kita membayangkan ketika tubuh kita ini dimasukkan ke dalam liang lahat sempit dan pengap? Ketika itu kita telah terpisah dengan orangtua, kakak adik, istri/suami, anak-anak dan penghuni dunia lainnya? Oh betapa sepi dan ngerinya alam kubur... Yang bisa menemani kita saat itu hanyalah amalan kita.

Ketika kita telah selesai dikuburkan dan satu persatu orang meningallkan pemakaman suara-suara langkah mereka yang lama kelamaan makin samar karena telah menjauh, kala itu pula akan datang malaikat yang akan menanyai kita aka perbuatan kita selama di dunia. Siap tuhanmu? Siapa Rasulmu? Semoga kita bisa menjawabnya dengan benar, Allahu Rabbi... Muhammad Rasulullah.

Kini saatnya, tak perlu ditunda lagi, kita harus berbenah diri, mempersiapkan bekal dari dini, agar tak ada penyesalan nanti, agar saat ”tamu tak diundang ” itu datang kita bisa menyambutnya dengan senyuman...

Dan pintaku padaMu kali ini :

Ya Allah, lindungilah kami dari siksa alam kubur dan siksa Neraka.

Berikanlah kepada kami kesempatak untuk memperbaiki diri..

Berikanlah waktu dan kesempatan pada kami untuk mempersiapkan bekal kami...

Ya Allah, Ya Rabbi... Jadikanlah setiap langkah dalam kehidupan kami, adalah langkah yang Engkau Ridhai..

Ya Allah, Ya Rabbi... Jadikanlah setiap perbuatan dalam kehidupan ini, Sebagai Amalan yang bisa menjadi bekal kala kami menghadap-Mu Kelak.

Ya Allah, Ya Rabbi... Pertemukanlah kami dengan keluarga kami nanti, dalam syurgamu yang suci .

Labels: